Kesalahan dalam Penggunaan Alat Ukur Theodolite
18 Januari 2021 - Kategori Blog⠀
Pengukuran adalah pengamatan dari besaran (jarak, sudut, tinggi, dll). Pengamatan tidak luput dari kesalahan-kesalahan. Ada tiga jenis kesalahan kesalahan yaitu :
A. Kesalahan Kasar (blunders)
Kesalahan ini terjadi karena : kurang hati-hati (sembrono), kurang pengalaman dan kurang perhatian. Sebagai catatan bahwa dalam pengukuran kesalahan ini tidak boleh terjadi, bila terjadi harus diulang !
Contoh-contoh kesalahan blunder:
- Salah baca : 3 dibaca 8, 6 dibaca 9, 7 dibaca 9
- Salah catat : misalkan 1 rentangan pengukuran tidak tercatat, atau salah menempatkan data ukuran (sudut horisontal terbalik dengan helling)
- Salah dengar
Cara mengatasi contohnya :
- pengecekan sendiri hasil pengamatan dan pembacaan
- gunakan alat bantu, contoh : kompas, GPS
- selalu menggambar langsung sketsa setelah mendapatkan dan mencatat hasil ukuran.
B. Kesalahan Systematis
Kesalahan sistematis umumnya terjadi metode atau cara pengukuran yang salah dan karena alat ukur yang dipakai itu sendiri. Contoh penyebab yang terkait dengan alat ukur :
- Syarat pengaturan alat tidak lengkap.
- Unting-unting tidak digunakan, dll.
- Penyinaran pada alat bacaan tidak merata.
- Skala Rambu, kesalahan titik nol rambu.
C. Kesalahan Acak
Akan terlihat apabila dilakukan pengamatan yang berulang-ulang. Beberapa contoh yang mengakibatkan kesalahan acak :
- Getaran tanah atau tanah tidak stabil.
- Atmosfer bumi.
- Psikis pengamat (contoh : faktor kelelahan)
- kesalahan ini dapat dibetulkan dengan hitung perataan apabila terdapat data yang cukup.
Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat!
Sumber:
Bahan Ajar, Teknik Geodesi, Itenas-Bandung
Alat Ukur Theodolite, Artikel Geodesi, Geodesi, Kesalahan penggunaan Theodolite, Kesalahan Pengukuran, Kesalahan Theodolite, Materi Geodesi, Theodolite, Theodolite Digital