Halo Sobat Surveeyy, Apakah sobat pernah mendengar ‘Digital Twin’? Nah, artikel kali ini akan membahas hal tersebut. Saat ini, kemajuan teknologi telah membawa kita pada inovasi dalam bidang geodesi, termasuk penggunaan digital twin untuk pemetaan 3D.
Teknologi ini merevolusi cara pemetaan dilakukan, terutama dalam menghasilkan data yang lebih akurat dan suistainability. Nah kita simak aja yuk pembahasan mengenai Digital Twin!
Apa itu Digital Twin?
Menurut Fetty, dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB pada kuliah publik yang berjudul “Digital Twin – Jembatan Antara Dunia Nyata dan Dunia Digital”, Digital Twin adalah memindahkan objek-objek dari dunia nyata yang berupa data ke area dunia virtual.
Data tersebut akan diolah sehingga menjadi informasi spasial yang berguna. Informasi ini kemudian kembali diimplementasikan pada dunia nyata.
Dalam konteks geodesi, teknologi ini dapat berasal dari berbagai sumber data, seperti LiDAR, fotogrametri, dan IoT. Selain itu, terdapat data spasial secara real time yang terintegrasi di setiap objek pemetaan 3D yang direncanakan.
Apabila kamu membutuhkan alat survei dengan kemampuan LiDAR ataupun untuk kebutuhan fotogrametri, kamu bisa langsung menghubungi Indosurta Segera ya!
Aplikasi Digital Twin dalam Pemetaan 3D
Cara mengimplementasikan digital twin dalam pemetaan 3D adalah merekam representasi dunia nyata menggunakan alat LiDAR atau fotogrametri, dan mengintegrasikannya dengan data digital.
Selain itu, terdapat alternatif lain, yaitu ini dapat pengintegrasian melalui basemap, seperti yang tersedia di OpenStreetMap (OSM), dan merekonstruksi Level of Detail (LOD) dengan bantuan sensor IoT untuk meningkatkan akurasi.
Pendekatan ini memungkinkan model digital mengikuti bentuk dan detail dari basemap yang tersedia. Selanjutnya, pemetaan dunia nyata tersebut dimodelkan dalam teknologi desain. Terakhir, data fisik dan data virtual diintegrasikan sehingga dapat dilakukan pemantauan dan prediksi.
Manfaat dan Tantangan Digital Twin
Digital twin sudah diterapkan di beberapa sektor, seperti sektor manufaktur, kesehatan, dan bangunan. Pada sektor manufaktur, beberapa tujuan teknologi ini adalah menghasilkan produk presisi secara digital.
Kombinasi teknologi ini diperkirakan akan menjadi standar dalam pemetaan 3D di masa depan. Namun, terdapat tantangan dalam mengelola digital twin, yaitu sustainability (keberlanjutan) dari keamanan data, manajemen kadaster dan perencanaan kota di masa sekarang dan masa yang akan datang.
Kesimpulan
Kesimpulannya, Digital Twin yaitu teknologi yang membawa objek dari dunia nyata ke dunia digital. Data-data dari dunia nyata ini diolah jadi informasi yang bisa dipake buat berbagai keperluan, salah satunya buat pemetaan 3D. Dengan memakai alat pemetaan LiDAR atau fotogrametri, data yang diambil dapat langsung diolah menjadi model digital yang akurat dan dapat dipakai untuk melakukan prediksi atau pemantauan.
cukup sampai disini ya sobat. Semoga penjelasan diatas bermanfaat dan manambah ilmu pengetahuan sobat. kalau kamu punya pertanyaan lebih lanjut mengenai Digital Twin ini, bisa DM kita di Instagram @indosurtagroup ya! Jangan lupa cek artikel indosurta lainnya juga ya. Semoga membantu!
Article by: Amalia Puspita
Sumber:
- Permana, Adi. (2021). “Digital Twin : Pengantara Dunia Nyata dan Dunia Maya”. Itb.ac.id. Diakses pada 24 Januari 2025. Digital Twin: Pengantara Dunia Nyata dan Dunia Maya – Institut Teknologi Bandung
- Atunggal, D., Laksono D.P., Susanta F. (2020). 3D Cadastre Pilot Project of Jakarta’s MRTs. Jakarta. Diakses pada 24 Januari 2025.
