Pengukuran profil dilakukan untuk membuat irisan dari bentuk permukaan tanah yang menggambarkan variasi tinggi dan keadaan ekstrim muka tanah sepanjang irisannya. Variasi ketinggian dari ekstrim tanah ditentukan tingginya berdasarkan salah satu dasar tinggi yang telah ditentukan sebelumnya.
Selanjutnya dari hasil pengukuran dan perhitungan ketinggian titik-titik profil dapat digambarkan diatas kertas dengan suatu skala tertentu (misal : skala panjang 1:1000; skala tinggi1:1000).
Berdasarkan hasil penggambaran profil tanah tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk keperluan desain konstruksi dalan raya, jalan kereta api, irigasi serta konstruksi-konstruksi lainnya. Untuk menentukan ketinggian tiitk-titik profil dilakukan dengan metode penentuan tinggi menggunakan tinggi garis bidik, metode ini dapat dilakukan dengan dua cara yang berbeda :
1, Alat Ditempatkan di Atas Titik
Tinggi Garis Bidik adalah jarak antara pusat lensa dan ketinggian dasar. Dari gambar diatas tinggi garis bidik (tgb) adalah :
Tgb = TA + i
dimana:
TA : Tinggi titik A
i : Tinggi alat
Maka ketinggian titik-titik profil dapat diperoleh :
Sedangkan jarak antara titik-titik profil dapat diukur dengan jarak optis atau pita ukur dimana titik A sebagai titik nol.
2, Alat Ditempatkan di Luar Titik
Tinggi Garis Bidik adalah jarak antara pusat lensa dan ketinggian dasar. Dari gambar diatas, tinggi garis bidik (tgb) adalah:
Tgb = TA + mA
dimana:
TA : Tinggi titik A
mA : Bacaan benang tengah ke A
Maka ketinggian titik-titik profil dapat diperoleh :
Sedangkan jarak antara titik-titik profil dapat diukur dengan jarak optis atau pita ukur dimana titik A sebagai titik nol.
Profil Memanjang
Pengukuran profil memanjang pada umumnya dilakukan sepanjang garis proyek (garis as), seperti as rencana jalan, as rencana saluran. Sepanjang garis as dibuat patok-patok setiap 15 m, pada bagian lengkung dibuat garis agak lebih rapat.
Terlebih dahulu dilakukan pengukuran sipat datar memanjang untuk menentukan ketinggian-ketinggian definitip dari setiap patok, dalam hal seipat datar memanjang fungsi utama hanya ketinggian dengan teliti. Selanjutnya pengukuran profil memanjang dilakukan untuk bagian-bagian tanah yang ekstrim sepanjang garis as tersebut dimana patok-patok yang ada digunakan sebagai dasar ketinggian.
Keadaan ekstrim misalnya adanya tangul-tanggul, saluran topografi yang tidak teratur, selain itu garis as sering memotong sungai, jalan raya, jalan kereta api, bangunan-bangunan air dan sebagainya.
Profil Melintang
Pada profil melintang variasi tinggi dari keadaan ekstrim tanah hanya terdapat sepanjang garis proyek (garis as). Dalam perencanaan pemasangan saluran distribusi air minum yang ukuran pipanya tidak begitu besar maka keadaan variasi tinggi sekitar kiri kanan as tidak diperlukan. Sedangkan untuk keperluan perencanaan jalan raya, jalan kereta api, irigasi maka diperlukan variasi tinggi keadaan tanah sekitarnya.
Maka pengukuran profil melintang dilakukan tegak lurus terhadap as (garis proyek) untuk setiap 50 m atau 100 m pada bagian tanjakkan atau turunan biasa jadi profil lebih rapat dengan jarak lebar kiri/kanan as 25 m, jarak tersebut tidak merupakan suatu standar melainkan tergantung menurut keperluannya.
Selain itu penggambaran profil memanjang dan melintang dapat ditentukan suatu garis formasi yang efisien dan ekonomis dalam mengitung volume penggalian dan penimbunan tanah sepanjang jalur proyek tersebut. Arah profil melintang umumnya di setiap titiknya tegak lurus as.
Peralatan Yang Digunakan
Pada pengukuran sipat datar memanjang peralatan yang digunakan :
- Satu buah alat sipat datar/autolevel
- Dua buah rambu ukur
- Paku payung
- Payung
- Alat tulis + formulir ukur
Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat!
Sumber :
Teknik Geodesi, ITENAS-BANDUNG