Informasi spasial yang sesuai dengan kondisi nyata di permukaan Bumi dapat diperoleh melalui peta. Teknik pembuatan peta diperlukan agar peta dapat menghasilkan data dengan akurasi tinggi dengan tampilan yang baik dan menarik. Hasil pemetaan suatu wilayah dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan di berbagai bidang dan informasi untuk kepentingan kebencanaan lokal wilayah.
Pengertian dan Jenis Peta
Peta merupakan gambaran permukaan Bumi pada bidang datar dan mempunyai skala sebagai acuan jarak. Umumnya jenis peta dibedakan berdasarkan isi dan tujuan penyusunan yang terdiri dari:
- Peta Rupa Bumi, menampilkan kenampakan permukaan Bumi secara umum seperti peta administrasi dan peta topografi wilayah.
- Peta Tematik, menampilkan kenampakan di permukaan Bumi dengan informasi khusus berdasarkan tujuan pembuatan, seperti peta rawan bencana erupsi gunung api.
Garis Kontur
Garis kontur umumnya terdapat pada peta topografi atau peta rupabumi. Indeks kontur (interval kontur) adalah nilai pada garis kontur yang menunjukkan ketinggian yang sama. Interval kontur merupakan jarak antara dua garis kontur. Karakteristik garis kontur pada peta topografi terdiri dari:
- Berupa kurva tertutup dan tidak bercabang
- Tidak saling berpotongan dengan garis kontur lain.
- Garis kontur renggang menunjukkan topografi permukaan landai.
- Garis kontur rapat menunjukkan kondisi topografi terjal. Garis kontur dapat digunakan untuk mengetahui ketinggian (elevasi) suatu tempat pada titik tertentu. Rumus perhitungan ketinggian pada garis kontur adalah sebagai berikut:
Ketinggian pada titik B = (π1/π2)π₯ πΆπ + tc.
Keterangan:
d1 = jarak B-C pada peta
d2 = jarak A-C pada peta
Ci = kontur interval
Tc = angka kontur di titik C
Kemiringan lereng yang akan dinyatakan dalam satuan persentase (%) juga dapat dihitung menggunakan garis kontur. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
Kemiringan lereng: (π΅πππ πππ‘πππππππ/π½ππππ π ππππππππ¦π) π₯ 100 %.
Skala Peta
Skala peta merupakan perbandingan jarak pada peta dengan perbandingan jarak sesungguhnya di lapangan. Perhitungan skala peta dapat di lakukan dengan cara sebagai berikut:
- Membandingkan jarak suatu objek pada peta dengan jarak sebenarnya objek di permukaan Bumi.
Contoh:
Panjang suatu rel kereta api 600 meter, sedangkan pada peta tergambar dengan jarak 20 cm. Dengan demikian, skala peta dapat di ketahui dengan cara perhitungan sebagai berikut:
Skala = jarak pada peta : jarak sebenarnya
= 20 cm : 600m
= 20 cm : 60.000 cm
= 1 : 3.000 (Skala peta sebesar 1:3.000)
- Menggunakan garis kontur pada peta topografi. Nilai kontur interval pada peta topografi dapat di gunakan menghitung skala dengan rumus sebagai berikut:
Ci = (1/2000) π₯ ππππ¦πππ’π‘ π ππππ
Contoh:
Kontur interval pada suatu peta topografi sepanjang 25 meter. Penentuan skala peta topografi dapat di hitung sebagai berikut:
- (1/2000) π₯ ππππ¦πππ’π‘ π ππππ
Penyebut skala = 25/(1/2000)
Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β = 50.000 (Jadi skala peta 1:50.000)
- Membandingkan peta tidak berskala dengan cakupan wilayah sama pada peta yang memiliki skala. Rumus yang dapat di gunakan sebagai berikut:
P2 = (π1/π2) π₯ π1
Keterangan:
P1 = penyebut skala peta yang di ketahui skalanya (cm)
P2 = penyebut skala yang di cari (cm)
d1 = jarak peta yang di ketahui skalanya (cm)
d2 = jarak peta yang belum di ketahui skalanya (cm)
- Menggunakan jarak suatu titik terhadap objek berdasarkan selisih garis lintang. Panjang 1Λ lintang memiliki jarak pada lapangan 111 km.
Contoh:
Jarak dua titik pada peta yaitu 8 cm dan memiliki selisih garis lintang sebesar 4Λ. Skala peta tersebut dapat di ketahui melalui perhitungan sebagai berikut:
4Λ x 111 km = 444 km = 44.400.000
Skala = (π½ππππ π‘ππ‘ππ ππππ πππ‘π/π½ππππ π‘ππ‘ππ π ππππππππ¦π)
Β Β Β Β Β Β Β Β = 8 ππ/44.400.000
Β Β Β Β Β Β Β Β = 1 ππ/5.550.000
Jadi, skala peta sebesar 1:5.550.000
Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat!
Sumber:
Bahan Ajar
Universitas Negeri Malang – Malang