Sistem Informasi Geografis (SIG) hadir sebagai teknologi yang mampu mengelola, menganalisis, dan menampilkan data berbasis lokasi.
Dalam era digital, data spasial menjadi salah satu aset terpenting dalam mendukung berbagai sektor pembangunan.
Kehadiran SIG tidak hanya membantu dalam pembuatan peta, tetapi juga mendukung pengambilan keputusan di bidang lingkungan, transportasi, kesehatan, hingga tata kota.
Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG)

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data geografis atau spasial.
Data tersebut biasanya menggabungkan atribut lokasi (spasial) dengan informasi deskriptif (non-spasial).
Menurut Longley et al. (2015), SIG merupakan “framework untuk menghubungkan data dengan lokasi, serta mendukung visualisasi, analisis, dan pemahaman tentang hubungan spasial.”
Dengan kata lain, SIG tidak sekadar menghasilkan peta, melainkan juga menjadi alat analisis yang kuat dalam memahami fenomena ruang.
Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG)
- Perencanaan Tata Kota dan Transportasi
SIG digunakan untuk memetakan wilayah perkotaan, jaringan jalan, dan transportasi publik guna mendukung perencanaan infrastruktur. - Lingkungan dan Mitigasi Bencana
SIG membantu memetakan daerah rawan bencana seperti banjir, longsor, dan gempa bumi sehingga mendukung perencanaan mitigasi. - Kesehatan Masyarakat
Dalam bidang epidemiologi, SIG digunakan untuk melacak penyebaran penyakit dan memetakan fasilitas kesehatan. - Pertanian dan Kehutanan
SIG mendukung pemetaan lahan pertanian, analisis kesesuaian lahan, dan pemantauan deforestasi. - Pertambangan dan Energi
Pemetaan sumber daya alam serta pengelolaan energi terbarukan dapat dianalisis lebih efektif dengan SIG. - Keamanan dan Pertahanan
SIG digunakan untuk memetakan wilayah strategis serta memantau keamanan di area perbatasan negara.
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan teknologi penting yang menggabungkan data spasial dengan analisis berbasis lokasi untuk berbagai kebutuhan.
Keunggulannya menjadikan SIG tidak hanya sebagai alat pemetaan, tetapi juga sebagai solusi strategis dalam pengambilan keputusan di banyak sektor.
Dengan berkembangnya teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan big data, SIG akan semakin relevan dalam menghadapi tantangan global di masa depan.
Daftar Pustaka
- Longley, P. A., Goodchild, M. F., Maguire, D. J., & Rhind, D. W. (2015). Geographic Information Systems and Science (4th ed.). Wiley.
- Goodchild, M. F. (2007). “Citizens as sensors: the world of volunteered geography.” GeoJournal, 69(4), 211–221.
- Foody, G. M. (2008). “GIS: The science of ‘where’?” Progress in Physical Geography, 32(4), 469–476.
- Tomlinson, R. (2013). Thinking About GIS: Geographic Information System Planning for Managers (5th ed.). Esri Press.
- Goodchild, M. F., & Li, L. (2012). “Assuring the quality of volunteered geographic information.” Spatial Statistics, 1, 110–120.
- geotech.co.id