Batuan Beku – Pengertian, Proses, Jenis dan Contohnya

Batuan Beku - Pengertian, Proses, Jenis serta Contohnya

Bumi kita tertutupi oleh 70% lautan dan 30% daratan yang dimana daratan tersusun atas 3 jenis batuan utama. Yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf atau dikenal juga dengan batuan malihan. Masing masing batu tersebut terbentuk melalui proses yang berbeda satu sama lain.

 

Pengertian

Definisi batuan beku ialah bebatuan yang terbentuk ketika batuan cair (magma) mendingin dan memadat, dengan atau tanpa kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) atau di permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik).

 

Batuan Beku memiliki 5 karakteristik, yaitu:

  • Memiliki sifat yang keras, dapat dilihat dari bentuk fisiknya
  • berbentuk padat
  • Tidak mempunyai stratifikasi dan pelapisan
  • Tidak mengandung fosil, kecuali telah tertimbun oleh material piroklatik
  • Homogeny dan kompak

 

Proses Terbentuknya Batuan Beku

Tahapan dalam pembentukan batuan beku, yaitu:

  1. Magma yang ada di dalam dapur magma naik ke atas. Pergerakan tersebut disebabkan karena sifat magma yang lebih ringan dibandingkan batuan yang ada di sekitarnya. Magma mengandung beberapa bahan yang larut, bersifat volatile (air, CO2, chlorine, fluorine, iron, sulphur, dan lain-lain) yang merupakan penyebab mobilitas magma, dan non-volatile (non-gas) yang merupakan pembentuk mineral yang lazim dijumpai dalam batuan beku
  2. Magma yang bergerak ke atas akan mendapat tekanan dari magma itu sendiri dan di sekitar dapur magma
  3. Selanjutnya akan terjadi erupsi gunung berapi. Dari proses erupsi, magma akan meleleh dan ini yang dinamakan lava.
  4. Lalu tahap pendinginan dan pengkristalan magma, dikarenakan magma sudah keluar dari gunung berapi dan suhu dipermukaan lebih rendah dibandingkan suhu di perut bumi
  5. Magma akan mengkristal dan menjadi berbagai jenis batu tergantung dari kecepatan ia mengkristal.

 

Jenis

Batuan beku dapat di golongkan menjadi 3 faktor, yaitu:

1. Faktor Genetik

secara genetik, di bedakan menjadi 2 hal, yaitu:

  • Batuan Ekstrusi terdiri dari semua mineral yang di keluarkan ke permukaan bumi baik dari darat maupun laut. Mineral ini mengalami pendinginan yang cepat, ada yang berbentuk debu larutan yang kental dan panas. Cairan ini biasa di sebut lava.
  • Batuan IntrusiĀ adalah hasil proses menerobosnya magma ke pelapisan bumi, tetapi tidak sampai ke permukaan bumi. Berdasarkan bentuknya intrusi magma di bagi menjadi 3 kategori, yaitu bentuk tabular, bentuk silinder atau pipa, dan bentuk tidak beraturan.

 

2. Faktor Mineralogi

Analisis kimia pada batuan beku membutuhkan waktu, maka klasifikasi batuan beku di dasarkan atas susunan mineral batuan tersebut. Mineral-mineral yang di pakai sebagai acuan adalah kuarsa, plageoklas, pothassium felsper dan foud untuk mineral-mineral felsic, sedangkan amphibol, prioksen, livin untuk mineral-mineral mafik.

 

3. Faktor Komposisi Kimia

Batuan beku tersusun atas senyawa-senyawa kimia yang membentuk mineral serta mineral-mineral penyusun batuan beku. Salah satu klasifikasi batuan beku dari komposisi kimia adalah dari senyawa oksidasinya, seperti SiO2, TiO2, Al2O3, Fe2O3, FeO, MnO, MgO, CaO, Na2O, K2O, H2O, dan P2O5.

 

Berdasarkan persentase setiap senyawa dapat mencerminkan jenis batuan beku itu dan dapat pula mencerminkan beberapa lingkungan pembentukan mineral.

 

Baca Juga: Tugas dan Kompetensi Surveyor Tanah Topografi

 

Contoh

1. Batu Obsidian

Batu Obsidian bisa di sebut juga batu kaca. Permukaan nya yang halus dan juga mengkilap. Pemanfaatan nya sebagai alat pemotong dan batu perhiasan

 

2. Batu Granit

Granit terbentuk dari pendinginan magma yang terjadi secara perlahan di bawah permukaan bumi. Batu granit bisa di temukan di pinggiran pantai atau sungai dan biasa di gunakan sebagai ubin lantai.

 

3. Batu Basalt

Batu Basalt terbentuk dari pendinginan lava yang mengandung gas tetapi gas nya telah menguap. Pemanfaatan nya sebagai bahan baku industri poles, bahan bangunan, pondasi bangunan atau jalan.

 

4. Batu Andesit

Batu Andesit terbentuk dari magma yang membeku sangat cepat yang berada di bawah kerak bumi. Pemanfaatan nya untuk pembuatan arca dan bangunan candi

 

5. Batu Apung

Batu apung terbentuk dari magma yang membeku cepat di bawah kerak bumi. Pemanfaatan nya untuk mengampelas kayu dan juga sebagai bahan penggosok

 

6. Batu Gabro

Batu Gabro terbentuk dari magma yang membeku di dalam gunung. Pemanfaatan nya untuk bahan pelapisan dinding

 

7. Batu Diorit

Batu Diorite terbentuk dari hasil peleburan dasar laut. Pemanfaatan nya untuk ornamen dinding dan lantai.

 

Semoga dengan anda membaca artikel ini, pengetahuan anda semakin luas dan bisa berkembang ke jenjang berikutnya. Jangan lupa untuk membaca artikel Indosurta yang lain ya!

 

Sumber:

  • Dosen Geografi – Pengertian Batuan Beku, Proses, Jenis dan Contohnya

 

Lihat Juga: Brosur Alat Survey Indosurta Group

Artikel lainnya