Halo sobat survey, kembali lagi dengan artikel Indosurta. Saat melakukan pengukuran GNSS, kamu pernah melihat atau mendengar kondisi “Fix”? kira-kira apa ya yang dimaksud dengan kondisi Fix, Float, atau Single pada GNSS ini? Nah kondisi Fix, Float, dan Single itu disebut dengan Solution Status.
Kali ini kita akan membahas lebih lanjut tentang solution status ini, jadi pastiin kamu simak artikel ini hingga akhir ya sobat survey!
Seperti yang diketahui sebelumnya kalau solution status itu terbagi 4, yaitu:
dan berikutnya adalah penjelasan dari setiap arti Solution Status:
Mode solution status “Auto” pada GNSS ini berarti receiver berada dalam keadaan auto, atau solution status nya menyesuaikan kualitas sinyal yang diterima.
Pada mode ini juga receiver bisa berubah secara dinamis antara mode Single, Float, Fix sesuai dengan perubahan lingkungan.
Tetapi pada mode ini, belum dapat dipastikan bahwa receiver (rover) berada dalam kondisi menerima sinyal dan mendapatkan koreksi dari stasiun referensi (Base).
Sumber : Emlid Indosurta
Mode “Single” menunjukkan bahwa receiver GNSS hanya menggunakan sinyal dari satu satelit untuk menentukan posisi.
Atau mode ini juga bisa terjadi jika receiver GNSS tidak menerima koreksi sinyal dari stasiun referensi.
Ini biasanya terjadi ketika hanya ada sedikit satelit yang dapat diterima atau ketika sinyal dari beberapa satelit tidak cukup kuat.
Dalam pengukuran GNSS keadaan solution status single ini juga bisa muncul ketika receiver (rover) sudah tidak berada dalam jangkauan stasiun referensi (base).
Jadi untuk mengatasi kondisi ini kamu bisa melakukan pengecekan jangkauan baseline, atau situasi lingkungan sekitar wilayah pengukuran.
Mode “Float” akan terjadi ketika receiver GNSS menggunakan sinyal dari beberapa satelit, mendapatkan koreksi dari stasiun referensi dan menghitung posisi dengan adanya ambiguitas atau ketidakpastian.
Meskipun lebih akurat daripada mode Single, mode Float masih dapat mengalami fluktuasi dalam hasil posisi karena pengaruh atmosfer dan faktor lingkungan lainnya.
Tingkat akurasi pada mode ini berkisar pada puluhan sentimeter (cm), hal ini bergantung dengan keadaan lokasi pengukuran.
Nah Mode “Fix” ini mungkin merupakan mode yang paling popular dan sering kita dengar dan menjadi solution status yang paling diinginkan.
Jadi, pada mode Fix menunjukkan bahwa receiver GNSS telah menghitung posisi dengan tingkat kepastian dan keakurasian yang tertinggi.
Pada mode ini, receiver dapat menggunakan sinyal dari beberapa satelit dan dapat menerima koreksi dengan baik dari stasiun referensi sehingga bisa menghasilkan data posisi yang sangat akurat dan stabil.
Pada GNSS Emlid, untuk mode Fix ini ketelitian nya berada pada satuan sentimeter (cm) bahkan milimeter untuk lokasi yang ideal.
Jadi, tingkat akurasi pada pengukuran GNSS secara umum meningkat dari mode Single ke Float, dan kemudian ke mode Fix.
Namun, penting untuk kamu ingat bahwa tingkat akurasi juga dipengaruhi oleh faktor seperti kondisi atmosfer dan jumlah satelit yang dapat diterima pada suatu waktu.
Selalu disarankan untuk menggunakan mode Fix ketika memungkinkan saat melakukan pengukuran GNSS ya sobat survey, agar kamu bisa mendapatkan hasil posisi GNSS yang paling akurat.
Nah itu sedikit penjelasan tentang solution status pada GNSS, semoga dengan membaca artikel ini kamu jadi lebih paham dan lebih aware ya sobat survey terhadap solution status yang digunakan saat melakukan pengukuran.
Jangan lupa baca artikel Indosurta lainnya juga ya sobat survey. Annyeong!
Article By: R. T. Agusti, Technical Support Indosurta
Sumber :