Building Information Modelling secara harfiah dapat diartikan sebagai model informasi bangunan. Hasil dari BIM biasanya menghasilkan visual dari suatu bangunan berbentuk 2D atau 3D.
BIM juga adalah salah satu teknologi konstruksi yang cukup penting karena memudahkan kontraktor dan pemilik gedung untuk mengawasi dan mengontrol bangunan lebih lanjut.
Untuk lebih lanjutnya yuk kita bahas dibawah ini!
Pengertian Building Information Modelling
BIM adalah sistem yang mengintegrasikan beberapa informasi seperti desain, konstruksi dan maintenance dengan hasil output model 3 dimensi.
Sudah banyak proyek yang menggunakan BIM di bidang konstruksi karena dengan menerapkan BIM pada proyek kosntruksi dapat mempermudah proses pekerjaan di proyek.
BIM dapat memunculkan rencana sebuah konstruksi secara 5D yang meliputi gambar 3D, timeline pembangunan, serta cost management.
Salah satu keunggulan yang paling dirasakan adalah mengintegrasikan informasi dari berbagai banyak displin ilmu dalam satu permodelan 3 dimensi.
Dengan hasil 3 dimensi ini, orang umum yang terlibat dalam pekerjaan tersebut dapat lebih mudah memahami dan mengerti kondisi proyek di bandingkan dengan gambar 2 dimensi.
Sejarah BIM
Istilah BIM muncul pada tahun 2002 dimana perusahaan Autodesk mengeluarkan makalah yang berjudul “Building Information Modelling”.
Lalu pada tahun 2005, istilah BIM kembali muncul ketika US General Services Administration (GSA) membuat keputusan untuk membangun gedung pengadilan baru di Jackson, Mississippi dengan total luas 410.000 ft2.
Sejak saat itu, 2D software yang digunakan untuk merancang dan dokumentasi semua fase konstruksi sementara GSA meminta stafnya untuk beralih dari 2D ke pendekatan 3D (Robert L. R., 2011).
Kelebihan BIM
Ada beberapa kelebihan jika suatu proyek menggunakan BIM dalam proses konstruksi nya, berikut adalah kelebihan dan BIM:
- Dengan menggunakan BIM, dapat memudahkan pemahaman terhadap rencana gambar yang akan dibangun karena hasil out nya yng 3 dimensi.
- Mempermudah menghitung volume pekerjaan dengan akurat dan detil
- BIM dapat memberikan informasi RAB atau biaya konstruksi sehingga dapat di prediksi perkiraan biaya komponen pekerjaan
- Dapat menampilkan visualisasi 3 dimensi dari pekerjaan yang rumit seperti pembesian pada struktur jembatan
- Penggunaan BIM tidak hanya sekedar menampilkan gambar animasi bangunan saja, tetapi juga memberikan informasi lebih mengenai bangunan sehingga dapat mengambil keputusan yang lebih baik lagi kedepannya.
- Dengan menggunakan BIM pada awal pekerjaan dapat dijadikan sebagai clash detection. Clash detection digunakan untuk mengecek progress pekerjaan berlangsung untuk meminimalisir risiko terjadinya human error yang diperkirakan akan terjadi dalam tahap konstruksi.
- Menggunakan BIM yang di upload di drive, cloud atau penyimpanan awan akan memudahkan koordinasi antara kontraktor dan pemilik bangunan secara virtual, tanpa harus melakukan pertemuan secara langsung.
Kekurangan BIM
Tentu dengan adanya kelebihan, pasti ada kekurangan yang di miliki oleh BIM, beberapa diantara nya adalah:
- Alat 3D laser scanner cukup mahal di pasaran, laser scanner digunakan untuk kegiatan scan dan mengambil data yang nantinya akan menjadi hasil gambar 3 dimensi
- Software untuk mengolah data nya cukup mahal
- Harus menggunakan komputer atau laptop dengan spesifikasi yang bagus, karena menjalankan software dan pengolahan data yang cukup berat.
LIHAT JUGA : Penentuan Jarak CODE dan FASE dalam Sistem GNSS!
Alat yang di butuhkan untuk BIM
Building Information Modelling membutuhkan 3D laser scanner untuk beroperasi. 3D Laser scan atau Pemindaian laser 3 Dimensi menggunakan teknologi berbasis LIDAR untuk secara akurat dan efisien menangkap data 3 dimensi dalam berbagai pengaturan, terlepas dari ukuran dan fitur permukaan.
3D Laser Scan dapat di gunakan tanpa menyentuh secara fisik objek apa yang sedang di ukur. Pemindaian laser menciptakan catatan digital yang jelas dan akurat dari kondisi yang ada (as-built).
Software yang di butuhkan untuk BIM
Pemodelan BIM memerlukan Software dan hardware pendukung selama proses pembuatan BIM dan saat pengoperasian. Beberapa software BIM yang bisa di gunakan antara lain:
- Autodesk AEC Collection
- Bentley
- Allplan
- Tekla
- Lumion
Kemampuan untuk membuat BIM / Level BIM
Ada beberapa tingkatan atau level yang diperlukan untuk membuat BIM, biasanya untuk membuat BIM diperlukan BIM engineer dan BIM modeler.
- BIM Level 0, pada tingkat ini di butuhkan untuk dapat membuat gambar 2D dan tanpa kolaborasi seperti gambar dari autocad
- BIM Level 1, di butuhkan untuk bisa memodelkan gambar secara 3 dimensi bagian visualisasi. Tools yang di pakai seperti 3DS Max, Google Skecthup dan lain lain
- BIM Level 2, di butuhkan untuk bisa memodelkan gambar 3 dimensi serta perhitungan volume, pembuatan jadwal, dan biaya. Pada level ini, BIM sudah bisa di gunakan untuk kolaborasi antar disiplin ilmu.
- BIM Level 3, pada level ini pengguna BIM sudah mampu bekerja sama dengan banyak pihak menggunakan komputer awan. Dan juga BIM sudah bisa di jadikan managing project yang berkoordinasi dengan banyak pihak.
BIM atau Building Information Modelling memiliki banyak sekali manfaat dalam bidang konstruksi, dengan segala kelebihan nya tentu miliki kekurangan yaitu tidak semua proyek memiliki anggaran yang cukup untuk menerapkan BIM.
Tetapi semoga dengan berkembang nya jaman, BIM dapat lebih terjangkau untuk semua proyek konstruksi.
Sumber:



