Halo sobat survey, kembali lagi di artikel Indosurta. Kalian pernah belajar tentang Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis web? Tahu gak sih kalau pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis web ini bisa digunakan untuk perencanaan kota yang berkelanjutan lho.
Jadi, diperlukan adanya integrasi dari data geografis dan juga data sosial agar perencanaan kota dapat mengembangkan komunitas yang berkelanjutan dan layak huni sehingga memenuhi kebutuhan penduduk di kota tersebut.
Nah, dalam artikel yang berjudul “Integrasi Data Geografis dan Sosial dalam Pengembangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk Perencanaan Perkotaan yang Berkelanjutan”, apa aja sih aspek utama dalam mengintegrasikan kedua data tersebut ke dalam GIS berbasis web? Simak artikel nya sampai akhir ya!
Data geografis data yang berkaitan dengan informasi spasial. Data geografis berisi letak di mana lokasi dari data tersebut berada.
Data geografis umumnya berdasarkan proyeksi fenomena yang ada di bumi. Data geografis juga memiliki sistem koordinat tertentu. Contohnya lokasi sekolah, taman, dan transportasi umum.
Data sosial adalah informasi atau kenyataan yang berada di dalam masyarakat yang berkaitan dengan segi kemanusiaan. Pada pembangunan perkotaan, data sosial yang diperlukan antara lain seperti informasi demografis, tingkat pendapatan, dan preferensi budaya.
Mengintegrasikan data geografis dan sosial sehingga dapat menganalisis distribusi spasial dari fenomena sosial seperti kepadatan penduduk, karakteristik sosial ekonomi, atau infrastruktur sosial. Analisis ini membantu mengidentifikasi area dengan kebutuhan khusus atau peluang untuk perbaikan dalam perencanaan kota.
Integrasi data sosial memungkinkan keterlibatan dan partisipasi warga dalam proses perencanaan kota. GIS berbasis web dapat menggabungkan data sosial yang diperoleh dari survei, media sosial, atau platform umpan balik komunitas untuk memahami preferensi, kebutuhan, dan pendapat warga.
Dengan mengintegrasikan data geografis dan sosial, GIS berbasis web dapat menganalisis dampak lingkungan dari proyek pembangunan perkotaan. Kita dapat menilai faktor-faktor seperti kualitas udara, polusi suara, atau aksesibilitas ke ruang hijau dan menciptakan pemahaman yang lebih spesifik tentang lingkungan perkotaan.
Sehingga nantinya dapat merancang solusi berkelanjutan untuk meminimalkan dampak lingkungan negatif dan meningkatkan kualitas hidup penghuni perkotaan tersebut.
Integrasi GIS memungkinkan kita untuk merencanakan pembangunan berdasarkan data geografis dan sosial. Kita dapat membuat berbagai rencana pertumbuhan dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti pertumbuhan penduduk, perubahan penggunaan lahan, jaringan transportasi dan keadilan sosial.
Sistem GIS berbasis web memungkinkan visualisasi data geografis dan sosial terintegrasi melalui peta, bagan, dan lainnya. Representasi visual ini membantu kita untuk memahami hubungan spasial yang kompleks dan menggambarkan perencanaan secara efektif.
Secara keseluruhan, integrasi data geografis dan sosial dalam GIS berbasis web meningkatkan pemahaman wilayah perkotaan, mendukung pengambilan keputusan berbasis bukti, dan mempromosikan perencanaan kota yang berkelanjutan dan inklusif.
Dengan memanfaatkan teknologi untuk menganalisis dan memvisualisasikan kumpulan data yang kompleks, perencana kota dapat menciptakan komunitas yang lebih layak huni, berkelanjutan, dan setara untuk semua penduduk.
Nah sampai sini dulu pembahasannya , gimana sobat survey jadi lebih paham kan mengenai SIG berbasis web untuk perencanaan kota yang bekelanjutan? Jangan lupa baca artikel Indosurta lainnya ya!
Sumber :
https://kelaspds2.wordpress.com/
Hidayat, Dedi. PERAN DATA DAN INFORMASI GEOSPASIAL YANG BERKUALITAS DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN. Banjarmasin: Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan. PDFe-book. https://geoportal.kalselprov.go.id/