Informasi spasial yang sesuai dengan kondisi nyata di permukaan Bumi dapat diperoleh melalui peta. Teknik pembuatan peta diperlukan agar peta dapat menghasilkan data dengan akurasi tinggi dengan tampilan yang baik dan menarik. Hasil pemetaan suatu wilayah dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan di berbagai bidang dan informasi untuk kepentingan kebencanaan lokal wilayah.
Peta merupakan gambaran permukaan Bumi pada bidang datar dan mempunyai skala sebagai acuan jarak. Umumnya jenis peta dibedakan berdasarkan isi dan tujuan penyusunan yang terdiri dari:
Garis kontur umumnya terdapat pada peta topografi atau peta rupabumi. Indeks kontur (interval kontur) adalah nilai pada garis kontur yang menunjukkan ketinggian yang sama. Interval kontur merupakan jarak antara dua garis kontur. Karakteristik garis kontur pada peta topografi terdiri dari:
Ketinggian pada titik B = (π1/π2)π₯ πΆπ + tc.
Keterangan:
d1 = jarak B-C pada peta
d2 = jarak A-C pada peta
Ci = kontur interval
Tc = angka kontur di titik C
Kemiringan lereng yang akan dinyatakan dalam satuan persentase (%) juga dapat dihitung menggunakan garis kontur. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
Kemiringan lereng: (π΅πππ πππ‘πππππππ/π½ππππ π ππππππππ¦π) π₯ 100 %.
Skala peta merupakan perbandingan jarak pada peta dengan perbandingan jarak sesungguhnya di lapangan. Perhitungan skala peta dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Contoh:
Panjang suatu rel kereta api 600 meter, sedangkan pada peta tergambar dengan jarak 20 cm. Dengan demikian, skala peta dapat diketahui dengan cara perhitungan sebagai berikut:
Skala = jarak pada peta : jarak sebenarnya
= 20 cm : 600m
= 20 cm : 60.000 cm
= 1 : 3.000 (Skala peta sebesar 1:3.000)
Ci = (1/2000) π₯ ππππ¦πππ’π‘ π ππππ
Contoh:
Kontur interval pada suatu peta topografi sepanjang 25 meter. Penentuan skala peta topografi dapat dihitung sebagai berikut:
Penyebut skala = 25/(1/2000)
Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β = 50.000 (Jadi skala peta 1:50.000)
P2 = (π1/π2) π₯ π1
Keterangan:
P1 = penyebut skala peta yang diketahui skalanya (cm)
P2 = penyebut skala yang dicari (cm)
d1 = jarak peta yang diketahui skalanya (cm)
d2 = jarak peta yang belum diketahui skalanya (cm)
Contoh:
Jarak dua titik pada peta yaitu 8 cm dan memiliki selisih garis lintang sebesar 4Λ. Skala peta tersebut dapat diketahui melalui perhitungan sebagai berikut:
4Λ x 111 km = 444 km = 44.400.000
Skala = (π½ππππ π‘ππ‘ππ ππππ πππ‘π/π½ππππ π‘ππ‘ππ π ππππππππ¦π)
Β Β Β Β Β Β Β Β = 8 ππ/44.400.000
Β Β Β Β Β Β Β Β = 1 ππ/5.550.000
Jadi, skala peta sebesar 1:5.550.000
Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat!
Sumber:
Bahan Ajar
Universitas Negeri Malang – Malang