Metode Pengukuran Horizontal – Poligon
14 Januari 2021 - Kategori Blog⠀
POLIGON
⠀
Salah satu metode yang banyak digunakan untuk menentukan posisi horisontal titik-titik kerangka dasar pemetaan adalah poligon. Secara harfiah poligon dapat diilustrasikan sebagai rangkaian garis-garis lurus dipermukaan bumi dimana satu sama lain dihubungkan oleh besaran-besaran sudut dan jarak horisontal. Perlu digaris bawahi dalam kaitannya penentuan posisi untuk lingkup daerah dengan luasan yang relatif kecil, maka pengertian sudut dan jarak horisontal secara praktis sama dengan jarak dan sudut mendatar.
Jenis Jenis Poligon
1, Poligon Terbuka
dimana :
- A(XA, YA) = Titik A dengan koordinat (XA, YA) , titik awal hitungan
- αA1 = Sudut Jurusan Awal
- βi = Sudut Mendatar Pada titik I
- dij = Jarak Mendatar dari titik I ke j
- Ο = Titik titik yang akan ditentukan koordinatnya
2, Poligon Tertutup
dimana :
- A(XA, YA) = Titik A dengan koordinat (XA, YA) , titik awal hitungan
- αA1 = Sudut Jurusan Awal
- βi = Sudut Mendatar Pada titik I
- dij = Jarak Mendatar dari titik I ke j
- Ο = Titik titik yang akan ditentukan koordinatnya
Titik awal hitungan pada poligon di atas lazimnya dikatakan sebagai titik ikat yang merupakan titik referensi (acuan) dalam perhitungan koordinat titik-titik selanjutnya. Bila ditinjau dari ketersediaan jumlah dan penyebaran titik ikat yang digunakan pada suatu poligon, maka untuk jenis poligon terbuka dapat dibedakan menjadi 3 (tiga):
1, Poligon terbuka lepas
dimana :
- A(XA, YA) = Titik A dengan koordinat (XA, YA) , titik awal hitungan
- αA1 = Sudut Jurusan Awal
- βi = Sudut Mendatar Pada titik I
- dij = Jarak Mendatar dari titik I ke j
- Ο = Titik titik yang akan ditentukan koordinatnya
2, Poligon terbuka terikat
dimana :
- A(XA, YA) = Titik A dengan koordinat (XA, YA) , titik awal hitungan
- A(XB, YB) = Titik A dengan koordinat (XB, YB) , titik awal hitungan
- αA1 = Sudut Jurusan Awal
- βi = Sudut Mendatar Pada titik I
- dij = Jarak Mendatar dari titik I ke j
- Ο = Titik titik yang akan ditentukan koordinatnya
3, Poligon terbuka terikat sempurna
dimana :
- Δ = Titik Titik Ikat
- B(XB, YB) = Titik awal hitungan
- C(XC, YC) = Titik akhir hitungan
- αA1 = Sudut Jurusan Awal
- βi = Sudut Mendatar Pada titik I
- dij = Jarak Mendatar dari titik I ke j
- Ο = Titik titik yang akan ditentukan koordinatnya
Pada bentuk geometrik tertutup (loop/kring), pengelompokan dibedakan menjadi 2 (dua), meliputi :
1, Poligon Tertutup dengan sudut dalam
dimana :
- A(XA, YA) = Titik A dengan koordinat (XA, YA) , titik awal hitungan
- αA1 = Sudut Jurusan Awal
- βi = Sudut Mendatar Pada titik I
- dij = Jarak Mendatar dari titik I ke j
- Ο = Titik titik yang akan ditentukan koordinatnya
2, Poligon Tertutup dengan Sudut Luar
dimana :
- A (X1,Y1) = Titik A dengan koordinat (X1,Y1) , titik awal hitungan
- α12 = Sudut jurusan awal
- βi = Sudut mendatar pada titik i
- dij = Jarak mendatar dari titik i ke j
- o = Titik-titik yang akan ditentukan koordinatnya
Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat!
Sumber:
Teknik Geodesi, ITENAS-BANDUNG
Geodesi, Ilmu Ukur Tanah, Metode Pengukuran Horizontal, Metode Ukur Tanah, Pengukuran, Poligon