Butuh Penawaran Harga Alat Survey?

Pengukuran GNSS Metode Post-Process Kinematic (PPK)

07 Mei 2024 - Kategori Blog

Hallo sobat survey, kembali lagi dengan artikel Indosurta. Seperti yang kita ketahui bahwa terdapat beberapa metode yang bisa digunakan dalam pengukuran GNSS untuk mendapatkan posisi yang akurat.

Salah satu metode yang paling sering kita gunakan yaitu RTK dan PPK. Perbedaan mendasar dari kedua metode ini yaitu pada tahap pengolahan datanya.

Pada metode RTK kamu bisa memperoleh data secara real-time, sedangkan pada metode PPK kamu harus melakukan pengolahan data terlebih dahulu untuk mendapatkan posisi dari area yang diinginkan.

LIHAT JUGA : Apa yang dimaksud dengan keadaan “Fix, Float, Single” di GNSS?

Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut tentang metode RTK bisa cek disini ya sobat survey! Nah pada artikel kali ini kita akan membahas tentang metode PPK, so pastiin kamu simak artikel ini hingga akhir ya sobat survey.

 

Apa itu metode PPK?

Post Processed Kinematik (PPK) adalah metode yang menggunakan data GNSS untuk menentukan posisi dan lintasan rover/drone secara akurat.

Pada metode PPK ini melibatkan pengumpulan data mentah GNSS dari drone, bersama dengan informasi tentang posisi dan lintasan stasiun referensi (Base) terdekat, dan kemudian data tersebut diproses untuk meningkatkan keakuratan informasi posisi dan lintasan.

PPK umumnya digunakan dalam aplikasi seperti survei, pemetaan, dan pertanian presisi, yang memerlukan penentuan posisi dengan akurasi tinggi.

Tidak seperti penentuan posisi Real-Time Kinematic (RTK), yang memerlukan koneksi nirkabel real-time ke stasiun referensi, PPK dapat dilakukan setelah selesai melakukan pengukuran, sehingga memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam pengumpulan data.

 

Sistem Kerja metode PPK

Metode PPK ini membutuhkan software post-processing yang digunakan untuk menyatukan data satelit yang diterima selama penerbangan dengan drone atau citra udara.

Drone dan stasiun referensi atau base mencatat data posisi GNSS masing-masing di seluruh penerbangan.

Kemudian kedua data ini digabungkan untuk menghasilkan informasi posisi yang sangat akurat.

 

Kelebihan dan Kekurangan PPK

PPK memiliki keunggulan karena tidak memerlukan koneksi radio real-time ke pesawat dari base station.

Selain itu, jika wilayah pengukuran kamu terjangkau oleh CORS maka kamu bisa melakukan pengukuran tanpa menggunakan base station, sehingga penyiapannya jadi lebih cepat dan mudah.

Kerugian dari sistem ini adalah waktu yang dibutuhkan dalam post-processing nya.

Dan terdapat peluang adanya kesalahan saat melakukan pengolahan data yang akan mempengaruhi akurasi dari hasil akhir nantinya.

 

Hal yang dapat meningkatkan Akurasi PPK

  • Penerima GNSS Dual-Frequency: PPK membutuhkan receiver GNSS yang dapat menangkap sinyal dari dua frekuensi L1 dan L2 untuk meningkatkan akurasi pengukuran.
  • Inertial Measurement Unit (IMU): Penggunaan IMU dapat meningkatkan akurasi dengan menyediakan data pergerakan dan orientasi yang diperlukan.
  • Data Kamera atau Lidar (Opsional): Untuk aplikasi pemetaan yang lebih kompleks, data dari sensor visual seperti kamera atau Lidar dapat memberikan informasi tambahan.

 

Tahapan dalam melakukan Pengukuran PPK

a. Persiapan

  • Pastikan peralatan GNSS dan sensor lainnya dikalibrasi dengan benar sebelum pengukuran dimulai.
  • Pilih area atau rute yang akan diukur, dan pastikan lokasi tersebut berada di lingkungan yang baik untuk menangkap sinyal GNSS dari

b. Pengumpulan Data

  • Lakukan pengumpulan data GNSS secara bersamaan dengan perekaman data dari drone atau sensor tambahan seperti IMU dan opsionalnya, kamera atau Lidar.
  • Pastikan bahwa periode pengukuran berada di waktu yang sama dan mencakup pergerakan atau area yang diinginkan.

c. Sinkronisasi Data

  • Sinkronkan data dari berbagai sensor untuk memastikan keselarasan waktu antar data.
  • Pemilihan waktu acuan yang tepat sangat penting untuk keseluruhan proses.

d. Post-Processing

  • Gunakan perangkat lunak PPK untuk memproses data yang telah dikumpulkan. Perangkat lunak ini akan menggabungkan data GNSS dengan data dari drone atau sensor tambahan.
  • Koreksi diferensial post-processing dapat diterapkan jika data dari stasiun referensi tersedia.

e. Validasi dan Koreksi

  • Validasi hasil dengan menggunakan kontrol lapangan atau titik referensi yang diketahui.
  • Lakukan koreksi jika ditemukan ketidaksesuaian atau kesalahan dalam hasil PPK.

f. Analisis dan Interpretasi

  • Analisis hasil PPK untuk memahami akurasi dan keandalan data posisi.
  • Interpretasikan hasil dalam konteks aplikasi atau proyek yang bersangkutan.

 

Nah itu sedikit penjelasan tentang pengukuran GNSS metode PPK, semoga dengan membaca artikel ini kamu jadi lebih paham ya sobat survey. Jangan lupa baca artikel Indosurta lainnya juga ya sobat survey. Annyeong!

LIHAT JUGA : Apa yang dimaksud dengan keadaan “Fix, Float, Single” di GNSS?

Article By: R. T. Agusti, Technical Support Indosurta

Sumber :

 

 

Cara Meningkatkan Akurasi metode PPK, Kelebihan Kekurangan Pengukuran Metode PPK, Pengertian PPK Geodesi, Sistem kerja Pengukuran metode PPK, Tahapan pengukuran PPK

HUBUNGI KAMI DI WHATSAPP
error: Maaf ga bisa di klik kanan!!!