Butuh Penawaran Harga Alat Survey?

Ilmu Ukur Tanah – Sipat Datar Profil

14 Januari 2021 - Kategori Blog

Sipat Dasar Profil

Yang dimaksud dengan profil ialah tinggi rendahnya permukaan tanah sepanjang garis rencana proyek. Misal : proyek perencanaan jalan raya, jalan tol , saluran irigasi, dll. Prrofil terbagi atas 2 macam yaitu:

1, Profil memanjang, yaitu tinggi rendahnya permukaan tanah sepanjang sumbu rencana.

2, Profil melintang, yaitu tinggi rendahnya permukaan tanah sepanjang garis-garis yang tegak lurus pada sumbu proyek/membagi dua sudut sumbu proyek sama besar.

Gambar 1:

datar-profil-1

Keterangan :

  Garis Tipis luar       :    badan jalan / irigasi yang akan dibagun

  Garis Tebal Tengah: sumbu rencana proyek pembuatan jalan   raya/saluran irigasi,dll

                                      :     Jalur pengukuran profil melintang

Garis Paling Tipis    :  Jalur pengukuran profil melintang yang tegak lurus pada sumbu rencana proyek pembagunan jalan/jalur pengukuran profil memanjang atau membagi dua sudut sumbu rencana proyek sama besar.

A, B, C, dan D           :  titik-titik seksi pengukuran yang terletak disepanjang garis/sumbu rencana proyek/profil memanjang.

 

Profil memanjang dan melintang dapat digambarkan melalui pengukuran dilapangan atau melalui peta topografi yang ada. Bila melalui pengukuran dilapangan, maka perlu dilakukan pengukuran tinggi titik-titik profil dengan menggunakan alat waterpass dan alat bantu lainnya. Dalam menghitung tinggi titik-titik profil digunakan metoda hitungan berdasarkan Tinggi Garis Bidik ( TGB ).

Untuk menentukan TGB dikenal 2 cara penempatan alat sipat datar / waterpass, yaitu:

1, Alat diatas titik yang diketahui tinggi nya

datar-profil-2

Maka : Tinggi titik1 = TGB – BT1

 

2, Alat diluar titik yang tidak diketahui tingginya :

datar-profil-3

Permukaan Air Laut rata-rata/ 0 m

Maka: Tinggi Titik 1 ( H1) = TGB – BT1

 

Melaui kedua macam cara diatas, dilakukan pengukuran ketinggian titik-titik pada setiap perubahan topografi tanah. Kemudian ketinggian titik-titik disepanjang profil memanjang dan melintang diplot pada kertas milimeter dengan menggunakan skala vertikal dan skala horizontal  tertentu sehingga gambaran permukaan tanah sepanjang ass/sumbu proyek/profil memanjang dan gambaran permukaan tanah yang melintang dari ass/sumbu proyek/profil memanjang dapat terlihat.

Prosedur Pengukuran

Gambar 2:

datar-profil-4

Keterangan :

  • A-B-C,C-D,D-E          = seksi-seksi pengukuran profil memanjang
  • A,b,c,d…….                 = titik-titik rincikan profil memanjang
  • 1,2,3                            = titik rincikan kiri profil melintang dari A
  • 4,5,6                            = titik rincikan kanan profil melintang dari A

 

Prosedur Profil Memanjang

datar-profil-5

Keterangan :

  • A-B, B-C, C-D, D-E  = seksi –seksi pengukuran profil memanjang
  • A,b,c,d,                   = titik-titik rincikan profil memanjang
  • Ta                           = tinggi alat

Dilakukan pembacaan BT pada setiap rambu yang didirikan dititik-titik rincikan atau seksi

  1. Dirikan alat di titik A, atur alat hingga siap pakai (penempatan alat dapat dilakukan diatas titik yang diketahui ketinggiannya atau tidak)
  2. Ukur tinggi alat
  3. Tarik pita ukur dari alat ke titik E ( bila letak titik-titik seksi A-B-C-D-E pada satu garis lurus, bila tidak, penarikan pita ukur dilakukan perseksi).
  4. Tegakan rambu pada setiap titik-titik rincikan atau seksi serta lakukan pembacaan BT rambu dan jarak pada pita ukur disetiap titik-titik tersebut
  5. Bila letak titik-titik seksi tidak terletak pada satu garis, lakukan pengukuran profil memanjang perseksi.

Catatan :

Bila dari posisi alat di titik A ada titik-titik rincikan profil memanjang ada yang tidak terlihat ( bayangan rambu tidak dapat terlihat di teropong ) , maka pindahkan alat ketitik rincikan atau seksi yang sudah di dukur atau pindahkan alat keluar titik rincikan atau seksi. ( lihat cara penempatan alat )

 

Prosedur Penghitungan

1, Hitung tinggi garis bidik alat :

Karena alat berdiri di atas titik yang diketahui ketinggiannya, maka :

TGB = HA + ta

2, Hitung ketinggian titik-titik rincikan profil memanjang (a,b,c,d,d,e,f,g,…)

Ha = TGB – BTa

Hb = TGB – BTb

Hc = TGB – BTc

Hd = TGB – BTd

He = TGB – BTe ………..dst

3, Bila pada saat pengukuran terjadi pemindahan alat ukur , maka perlu dilakukan hitungan TGB lagi. (perhatikan: alat tersebut di atas titik atau di luar titik)

 

Prosedur Profil Melintang

Profil melintang dari titik A : ( lihat gambar 2 )

datar-profil-6

kiri                                                                    kanan

  1. Temapatkan alat diatas titik A ( titik yang ketinggiannya diketahui ), atur alat hingga siap pakai.
  2. Ukur tinggi alat dan tinggi patok/pilar tempat alat didirikan.
  3. Tegakan rambu di titik B  ( titik profil memanjang ), putar teropong kearah kiri sebesar 90°, kunci sekrip gerakan horizontal alat.
  4. Tarik pita ukur dari titik A ke titik 1 ( pita ukur harus benar-benar mendatar karena jarak yang diukur adalah jarak mendatar )
  5. Dirikan rambu pada setiap titik-titik rincikan kiri profil melintang (1,2,3,……..,8) dan lakukan pembacaan Benang Tengah rambu. Lakukan pembacaan jarak pada pita ukur disetiap pembacaan BT rambu di titik-titik rincikan. Catat pada formulir ukur. ( penempatan titik rincikan pada setiap perubahan topografi tanah )
  6. Bila rincikan profil melintang kiri selesai, buka gerakan kunci horizontal alat, putar teropong ke arah kanan sebesar 180°, kemudian kunci kembali sekrup gerakan horizontal alat.
  7. Lakukan kembali prosedur 5 hingga seluruh titik rincikan kanan profil melintang diukur/dilakukan pembacaan BT dan jarak.

Lakukan kembali prosedur 1s/d 7 hingga profil melintang dari seluruh titik profil memanjang dapat ditentukan ketinggiannya.

  1. prosedur penghitungan
  • Hitung tinggi garis bidik alat :

Karena alat berdiri di atas titik yang diketahui ketinggiannya, maka :

TGB = HA + ta

  • Hitung ketinggian titik-titik rincikan kiri dan kanan profil melintang (1,2,3,4…….) :

H1 = TGB – BT1

H2 = TGB – BT2

H3 = TGB – BT3

H4 = TGB – BT4 ………….dst.

Bila pada saat pengukuran terjadi pemindahan alat ukur, maka perlu perlu dilakukan hitungan TGB lagi. ( perhatikan : alat tersebut di atas titik atau di luar titik )

Ingat :

  1. Setiap terjadi perpindahan alat, maka akan diperoleh / dihitung TGB baru.
  2. Bila alat ditempatkan diluar titik, maka bidikan terlebih dahulu teropong ke titik yang telah diukur/diketahui ketinggiannya.

Prosedur Penggambaran

Agar ketinggian titik-titik profil memanjang dan melintang yang diperoleh dari hitungan data-data pengukuran sipat datar profil dapat dilihat secara visual, maka dilakukan penggambar. Pada proses penggambaran ditetapkan skala untuk ketinggian (skala vertikal) dan jarak (skala horizontal). Karena biasanya ukuran jarak akan lebih panjang dari pada ukuran ketinggian, maka skala vertikal dan horizontal dibedakan. Selain itu, untuk menghemat penggunaan kertas gambar, sebaiknya ketinggian ditranslasikan terhadap bidang persamaan ketinggian, sehingga tinggi titik-titik rincikan/seksi terhadap bidang persamaan akan menjadi kecil. Biadang persamaan tersebut diambil dari ketinggian yang terendah dan bidang yang dapat dibuat adalah lebih kecil dari pada nilai terendah ketinggian tersebut.

Langkah Penggambaran

1, Sediakan kertyas milimeterblok.

2, Buat di bagian bawah kertas millimeterblok sebagai berikut :

Bidang Persamaan………………..
No Titik………………..
Panjang (m)………………..
Jarak (m)………………..
Tinggi (m)………………..

3, Plot ketinggian dan jarak titik-titik rincikan/seksi pada kertas millimeter sesuai dengan skala horizontal dan vertical yang telah ditetapkan.

Rumus Umum       : 

 

Hi^ = ( Hi – bid.persamaan ) / bil.skala

 

Dimana :

Hi^ = tinggi titik I pada gambar

Hi  = tinggi titik I sebenarnya di lapangan

 

Demikian seterusnya hingga tinggi titik-titik rincikan /seksi dapat diplot pada kertas sesuai dengan bidang persamaan dan skala yang telah ditentukan.
Bila seluruh titik diplot pada millimeter, maka lengkapi gambar tersebut dengan informasi tepi lainnya sesuai dengan format gambar yang telah ditentukan ( judul, legenda, skala, nama, dll. ).’

 

 

Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat!

Sumber:

Bahan Ajar
Teknik Geodesi, ITENAS-BANDUNG

Geodesi, Ilmu Ukur Tanah, Profil Melintang, Profil Memanjang, Sipat datar Profil

HUBUNGI KAMI DI WHATSAPP
error: Maaf ga bisa di klik kanan!!!