Butuh Penawaran Harga Alat Survey?

Apa itu Pengukuran Intersection?

07 Juni 2022 - Kategori Blog

Halo sobat survey, pernah dengar yang namanya pengukuran intersection? Pastinya sebagai surveyor, anda sudah pernah mendengeri pengukuran ini, tapi sebenarnya apa yang dimaksud dengan pengukuran intersection?

Mengapa pengukuran intersection itu penting? Kapan pengukuran intersection digunakan? dan bagaimana cara mengukur menggunakan teknik pengukuran intersection? Yuk langsung aja kita simak penjelasan nya dibawah ini!

Apa itu Pengukuran Intersection?

Intersection adalah teknik pengukuran dalam menentukan posisi sesuatu (benda, tempat lain, kebakaran, pesawat jatuh dan lainnya) pada peta topografi dengan menggunakan dua tempat yang sudah diketahui koordinatnya di peta maupun di lapangan.

Intersection membutuhkan dua tempat yang berbeda yang masing-masing telah diketahui dengan pasti titik koordinatnya di peta.

Kita harus berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lainnya pada posisi sudut ideal antara 300 sampai 900.

pengukuran intersection

Mengapa itu Penting?

Dengan menggunakan pengukuran intersection, sobat survey dapat mengukur sudut atau koordinat titik tanpa harus mengukur jarak terlebih dahulu.

Tentu dengan menggunakan teknik pengukuran ini sobat survey dapat mempermudah pekerjaan di lapangan.

Kapan Harus Digunakan?

Pengukuran Intersection dapat digunakan di berbagai situasi, contoh nya ketika sedang mengukur titik yang berada di seberang sungai yang tidak bisa di lewati.

Maka solusi nya adalah menggunakan teknik ini untuk mengukur titik yang berada di seberang sungai.

Contoh kasus lainnya, etika sedang mengukur jalur saluran di wilayah A, dan pengukuran pun harus berlanjut ke wilayah B.

Tanpa harus mengulang dari titik pertama di wilayah A, pengukuran bisa dimulai dengan titik yang sudah dibuat di wilayah A untuk menentukan titik di wilayah B.

 

 LIHAT JUGA : Apa itu Total Station?

 

Bagaimana Cara Mengukur Menggunakan Teknik Pengukuran Intersection?

  1. Orientasikan peta dengan benar dan pastikan kedudukan posisi koordinat pengamat di peta, beri tanda, misalnya titik A. Jika posisi belum diketahui lakukan resection terlebih dahulu.
  2. Bidik sasaran dengan kompas, misalnya pesawat jatuh dan menimbulkan asap. Catat nilai azimuthnya, misalnya sudut kompas yang didapat 3200
  3. Pindahkan dan tarik sudut kompas (nilai azimuth tanpa dirubah ke back azimuth) yang telah didapat dari titik A ke peta dengan menjadikan pusat simetris protractor berhimpitan dengan titik A (posisi pengamat). Plotting peta pertama telah didapat.
  4. Bergerak ke posisi lain (titik B) dan pastikan posisi koordinat tempat tersebut di peta, lakukan kembali langkah b dan c. Dari hasil bidikan kompas pada titik B ke arah sasaran didapat sudut kompas 430. Plotting peta kedua telah didapat.
  5. Perpotongan dua garis plotting peta yang dibuat pada peta adalah lokasi koordinat sasaran yang dicari.
  6. Tentukan koordinatnya dengan menggunakan koordinat geografis (cara mekasis atau matematis), dan atau koordinat UTM (menggunakan sistem 6 angka, 8 angka, 10 angka atau lengkap 14 angka).
  7. Sebutkan atau tulis koordinatnya dengan standar penulisan koordinat peta yaitu menyebutkan judul, lembar peta dan titik koordinatnya

Demikian artikel tentang pengukuran intersection dan penggunaan nya, semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk membaca artikel indosurta lain nya ya!

Sumber: Rakasmada

HUBUNGI KAMI DI WHATSAPP
error: Maaf ga bisa di klik kanan!!!